segenap kmampuan, materi, peluh yang telah tercurah akhirnya inilah hasilnya
thengs for All yang telah, God mkasih atas smuanya
q yakin pasti ada hikmah di balik smua kejadian
smga penelitian ini dapat berguna untuk penelitian selanjutnya dan nilainya jga memuaskan #baca:nilai A
FUZZY
GOAL PROGRAMMING
PADA
PERENCANAAN PRODUKSI AGGREGATE
Medya N A, Kwardiniya A, Wuryansari M K
Jurusan Matematika, F. MIPA, Universitas Brawijaya
Abstrak, Perusahaan
yang berhasil adalah
perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pasar dan memberikan laba besar
bagi perusahaannya dengan mengefisienkan biaya dalam seluruh operasinya
tanpa
mempengaruhi kualitas produksi atau hasil produksinya, sehingga
diperlukan
suatu perencanaan produksi aggregate untuk
memenuhi permintaan pasar yang fluktuatif.
Perencanaan produksi aggregate dapat
menetukan kapasitas sumber daya yang dibutuhkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
pasar selama jangka waktu menengah 3 sampai 18 bulan. Masalah utama yang
dihadapi suatu perusahaan adalah tidak adanya perencanaan produksi aggregate yang sekaligus memperhitungkan
penggunaan kapasitas jam kerja, kapasitas jumlah tenaga kerja, bahkan laba yang
merupakan target utama perusahaan. Dalam skripsi dibahas suatu perencanaan produksi aggregate menggunakan metode pendekatan fuzzy goal programming dengan kapasitas produksi fuzzy.
Kata
kunci
: Perencanaan Produksi Aggregate, Fuzzy Goal Programming, kapasitas
jam kerja, kapasitas jumlah tenaga kerja, laba.
1.
PENDAHULUAN
Perkembangan
industri di Indonesia yang semakin pesat, mendorong setiap perusahaan
mengembangkan kemampuan bersaingnya dalam berbagai hal. Perusahaan yang
berhasil adalah perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pasar dan memberikan
keuntungan besar bagi perusahaannya dengan mengefisienkan biaya dalam seluruh
operasinya tanpa mempengaruhi kualitas outputnya. Oleh karena itu proses
produksi dalam perusahaan harus direncanakan sebaik-baiknya, mulai dari input,
proses dan outputnya. Salah satu perencanaan produksi menurut Chase dkk (2001) yang dapat menentukan kapasitas sumber daya
untuk memenuhi permintaan pasar dalam jangka waktu menengah 3 sampai 18 bulan
pada masa mendatang adalah perencanaan produksi aggregate. Pada kenyataannya informasi yang diperoleh untuk
melakukan perencanaan produksi aggregate
seperti kapasitas produksi tidak bisa
diketahui secara pasti atau bersifat fuzzy. Teori himpunan fuzzy
memberikan kerangka penyelesaian untuk masalah ketidakpastian ini. Salah satu
teknik penyelesaian untuk kasus tersebut adalah pendekatan fuzzy goal programming (Narasimhan, 1980).
Formulasi fuzzy goal programming
menggunakan konsep fungsi keanggotaan.
Beberapa fungsi keanggotaan yang biasa digunakan yaitu representasi linier
turun, representasi linier naik serta representasi segitiga (Klir dan
Yuan,1995).
2.
METODOLOGI
Metode fuzzy
goal programming dapat diterapkan pada UD Charisma untuk mencapai
tujuan produksi yaitu memaksimumkan laba dan meminimumkan perubahan tenaga
kerja. UD Charisma adalah perusahaan yang menghasilkan produk sepatu dan
sandal. Pada model ini diperlukan
beberapa variabel input dan variabel keputusan yang diperoleh dari data
sekunder pada UD Charisma. Variabel input yang digunakan adalah
Langkah-langkah pembahasan pada perencanaan
produksi aggregate dengan metode fuzzy goal programming adalah
a. Menentukan fungsi tujuan dengan koefisien
fungsi tujuan dan kapasitas produksi bernilai fuzzy
Variabel
input yang diperoleh dari data sekunder di inputkan pada fungsi tujuan dan
fungsi kendala yang selanjutnya digunakan untuk mengoptimumkan fungsi tujuan.
b. Menentukan fungsi keanggotaan
setiap fungsi tujuan
c. Menentukan tingkat keoptimisan
dari pembuat keputusan.
3.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1
MODEL
FUZZY GOAL PROGRAMMING (FGP) DENGAN KENDALA KAPASITAS PRODUKSI FUZZY
Menurut Yimme dan Phrusksaphanrat (2011) fungsi tujuan yang
dipertimbangkan dalam model FGP adalah memaksimumkan laba
dan meminimalkan
tingkat perubahan tenaga kerja
. Model
FGP untuk memaksimalkan laba diformulasikan sebagai
Data-data yang diperlukan adalah
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
3.2
FUNGSI KEANGGOTAAN
3.3 FORMULASI PRE-EMPTIVE FUZZY GOAL PROGRAMMING
(P-FGP) DENGAN KAPASITAS PRODUKSI FUZZY
Permasalahan
dengan banyak fungsi tujuan dan memiliki prioritas yang berbeda untuk setiap
tujuan merupakan permasalahan yang dapat digolongkan ke dalam permasalahan pre-emptive goal
programming atau lexichographic goal programming.
Permasalahan FGP dengan kapasitas produksi fuzzy
dapat diformulasikan sebagai berikut
Jika goal tercapai, maka variabel deviasi
akan bernilai 0 dan nilai kepuasannya bernilai 1. Dalam FGP, nilai maksimum
dari setiap fungsi keanggotaan adalah 1. Oleh karena itu, memaksimalkan setiap
fungsi keanggotaan ekuivalen dengan membuatnya mendekati nilai 1.
3.4
TINGKAT KEOPTIMISAN DARI PEMBUAT
KEPUTUSAN
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa model
permasalahan fuzzy goal programming
pada perencanaan produksi aggregate
dibentuk dengan menggunakan model multi-objective
linear programming dengan kapasitas produksi yang bersifat fuzzy dan memiliki prioritas kepentingan
yang berbeda. Setiap fungsi tujuan direpresentasikan ke dalam fungsi
keanggotaan. Solusi model permasalahan fuzzy goal programming tersebut diperoleh
dengan memaksimalkan derajat keanggotaan dari tujuan yang hendak dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
Chase,
R. B., F. R. Jacobs, dan N. J. Aquilano. 2001. Operations Management for Competitive Advantage. McGraw Hill. New
York.
Narasimhan,
R.1980. Goal Programming in a Fuzzy
Environment. Decision Sciences.
Vol.11. hlm. 325-336.
Yimme, R dan B. Phruksaphanrat. 2011. Fuzzy Goal Programming for Aggregate
Production and Logistics Planning. International MultiConference of
Engineers and Computer Scientist Vol II. Hongkong. Halaman 16-18.
Klir, G.
J dan B. Yuan. 1995. Fuzzy Sets and Logic
Theory and Application. Prentice-Hall Inc. USA.