Kamis, 06 Juni 2013

Fuzzy Goal PRogramming

setelah hampir dua tahun bergulat dengan yang namanya skripsi akhirnya slesai jga
segenap kmampuan, materi, peluh yang telah tercurah akhirnya inilah hasilnya
thengs for All yang telah, God mkasih atas smuanya 
q yakin pasti ada hikmah di balik smua kejadian
smga penelitian ini dapat berguna untuk penelitian selanjutnya dan nilainya jga memuaskan #baca:nilai A


FUZZY GOAL PROGRAMMING  
PADA PERENCANAAN PRODUKSI AGGREGATE


Medya N A, Kwardiniya A, Wuryansari M K

Jurusan Matematika, F. MIPA, Universitas Brawijaya

Abstrak, Perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pasar dan memberikan laba besar bagi perusahaannya dengan mengefisienkan biaya dalam seluruh operasinya tanpa mempengaruhi kualitas produksi atau hasil produksinya, sehingga diperlukan suatu perencanaan produksi aggregate untuk memenuhi permintaan pasar yang fluktuatif. Perencanaan produksi aggregate dapat menetukan kapasitas sumber daya yang dibutuhkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pasar selama jangka waktu menengah 3 sampai 18 bulan. Masalah utama yang dihadapi suatu perusahaan adalah tidak adanya perencanaan produksi aggregate yang sekaligus memperhitungkan penggunaan kapasitas jam kerja, kapasitas jumlah tenaga kerja, bahkan laba yang merupakan target utama perusahaan. Dalam skripsi dibahas suatu  perencanaan produksi aggregate menggunakan metode pendekatan fuzzy goal programming dengan kapasitas produksi fuzzy.
Kata kunci : Perencanaan Produksi Aggregate, Fuzzy Goal Programming, kapasitas jam kerja, kapasitas jumlah tenaga kerja, laba.

1.        PENDAHULUAN
Perkembangan industri di Indonesia yang semakin pesat, mendorong setiap perusahaan mengembangkan kemampuan bersaingnya dalam berbagai hal. Perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pasar dan memberikan keuntungan besar bagi perusahaannya dengan mengefisienkan biaya dalam seluruh operasinya tanpa mempengaruhi kualitas outputnya. Oleh karena itu proses produksi dalam perusahaan harus direncanakan sebaik-baiknya, mulai dari input, proses dan outputnya. Salah satu perencanaan produksi menurut Chase dkk (2001) yang dapat menentukan kapasitas sumber daya untuk memenuhi permintaan pasar dalam jangka waktu menengah 3 sampai 18 bulan pada masa mendatang adalah perencanaan produksi aggregate. Pada kenyataannya informasi yang diperoleh untuk melakukan perencanaan produksi aggregate seperti kapasitas produksi  tidak bisa diketahui secara pasti atau bersifat fuzzy. Teori himpunan fuzzy memberikan kerangka penyelesaian untuk masalah ketidakpastian ini. Salah satu teknik penyelesaian untuk kasus tersebut adalah pendekatan fuzzy goal programming (Narasimhan, 1980). Formulasi fuzzy goal programming menggunakan konsep fungsi keanggotaan. Beberapa fungsi keanggotaan yang biasa digunakan yaitu representasi linier turun, representasi linier naik serta representasi segitiga (Klir dan Yuan,1995).

2.        METODOLOGI
Metode fuzzy goal programming dapat diterapkan pada UD Charisma untuk mencapai tujuan produksi yaitu memaksimumkan laba dan meminimumkan perubahan tenaga kerja. UD Charisma adalah perusahaan yang menghasilkan produk sepatu dan sandal. Pada model ini diperlukan beberapa variabel input dan variabel keputusan yang diperoleh dari data sekunder pada UD Charisma. Variabel input yang digunakan adalah 
Langkah-langkah pembahasan pada perencanaan produksi aggregate dengan metode fuzzy goal programming adalah
a.    Menentukan fungsi tujuan dengan koefisien fungsi tujuan dan kapasitas produksi bernilai fuzzy
Variabel input yang diperoleh dari data sekunder di inputkan pada fungsi tujuan dan fungsi kendala yang selanjutnya digunakan untuk mengoptimumkan fungsi tujuan.
b.    Menentukan fungsi keanggotaan setiap fungsi tujuan
c.    Menentukan tingkat keoptimisan dari pembuat keputusan.

3.        HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1    MODEL FUZZY GOAL PROGRAMMING (FGP) DENGAN KENDALA KAPASITAS PRODUKSI FUZZY
Menurut Yimme dan Phrusksaphanrat (2011) fungsi tujuan yang dipertimbangkan dalam model FGP adalah memaksimumkan laba  dan meminimalkan tingkat perubahan tenaga kerja . Model FGP untuk memaksimalkan laba diformulasikan sebagai 
Data-data yang diperlukan adalah
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3

3.2    FUNGSI KEANGGOTAAN
 
3.3 FORMULASI PRE-EMPTIVE FUZZY GOAL PROGRAMMING (P-FGP) DENGAN KAPASITAS PRODUKSI FUZZY
Permasalahan dengan banyak fungsi tujuan dan memiliki prioritas yang berbeda untuk setiap tujuan merupakan permasalahan yang dapat digolongkan ke dalam permasalahan pre-emptive goal programming atau lexichographic goal programming. Permasalahan FGP dengan kapasitas produksi fuzzy dapat diformulasikan sebagai berikut 
Jika goal tercapai, maka variabel deviasi akan bernilai 0 dan nilai kepuasannya bernilai 1. Dalam FGP, nilai maksimum dari setiap fungsi keanggotaan adalah 1. Oleh karena itu, memaksimalkan setiap fungsi keanggotaan ekuivalen dengan membuatnya mendekati nilai 1.

3.4    TINGKAT KEOPTIMISAN DARI PEMBUAT KEPUTUSAN

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa model permasalahan fuzzy goal programming pada perencanaan produksi aggregate dibentuk dengan menggunakan model multi-objective linear programming dengan kapasitas produksi yang bersifat fuzzy dan memiliki prioritas kepentingan yang berbeda. Setiap fungsi tujuan direpresentasikan ke dalam fungsi keanggotaan. Solusi model permasalahan fuzzy  goal programming tersebut diperoleh dengan memaksimalkan derajat keanggotaan dari tujuan yang hendak dicapai. 

DAFTAR PUSTAKA
Chase, R. B., F. R. Jacobs, dan N. J. Aquilano. 2001. Operations Management for Competitive Advantage. McGraw Hill. New York.
Narasimhan, R.1980. Goal Programming in a Fuzzy Environment. Decision Sciences. Vol.11. hlm. 325-336.
Yimme, R dan B. Phruksaphanrat. 2011. Fuzzy Goal Programming for Aggregate Production and Logistics Planning. International MultiConference of Engineers and Computer Scientist Vol II. Hongkong. Halaman 16-18.
Klir, G. J dan B. Yuan. 1995. Fuzzy Sets and Logic Theory and Application. Prentice-Hall Inc. USA.